Total Tayangan Halaman

Minggu, 09 Mei 2010

IDEOLOGI EMANSIPASI

Emansipasi adalah gerakan yang bertujuan untuk membebaskan kaum wanita dari belenggu penindasan kaum pria. Semula gerakan ini memang berjuang untuk menghilangkan perlakuan zalim terhadap wanita, supaya kaum wanita dapat memperoleh hak yang penuh sebagai manusia. Misalnya: wanita tidak boleh mengeluh terhadap prilaku suami yang zalim, atau wanita tidak boleh menyatakan penolakan terhadap kehendak ayahnya yang menikah-kanya secara paksa dengan seorang pria; atau sang istri harus ikut serta mati jika suaminya mati seperti dalam ajaran agama Hindu.

Memperhatikan perlakuan terhadap kaum wanita seperti diatas memang kita harus mengambil langkah pembebasan guna menyelamatkan kaum wanita dari penindasan dan kezaliman kaum pria. Akan tetapi apa yang berjalan kemudian, ternyata gerakan ini lebih jauh menuntut persamaan hak antara wanita dengan pria dalam segala aspek kehidupan, termasuk statusnya dalam hubungan suami-istri. Bahkan kemudian mereka pun menuntut hak yang sama dalam penyediaan lapangan kerja ditengah masyarakat. Sebelum menceritakan emansipasi sebagai suatu ideology, atau sebagai suatu konsep kehidupan yang menghendaki tatanan tersendiri lepas dari ketentuan-ketentuan agama,kodrat,akal,dan tradisi yang telah berjalan selama ini; atau emansipasi yang menghendaki pendobrakan semua aturan, baik yang berasal dari agama, adat, hokum, dan kodrat maupun ketentuan-ketentuan lain yang dipandang bertentangan dengan gagasan ini., marilah kita bicarakan dulu pengertian ideologi.

Mengapa menyebut gagasan emansipasi ini sebagai suatu ideology? Karena gagasan ini menghendaki diobrak-abriknya setiap norma yang selama ini dipandang telah menempatkan wanita dalam keadaan teraniaya dan pemasungan hak-haknya, sehingga wanita adakalanya hanya dipandang setengah manusia, adakalanya dipangdang sebagai penjelma setan seperti yang dinyatakan oleh pastur Kristen yang bernama KETULIAN.

Karena ideologi mempunyai sifat meng-hancurkan tata nilaiyang dianggap sebagai musuhnya untuk membangun tata nilai baru yang diyakini lebih baik dan menguntungkan. Kita menganggap bahwa ideologi emansipasi ini mempunyai sifat dasar pengingkaran terhadap ketentuan-ketentuan Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah. Untuk itu memang kita dituntut menunjukk-kan bukti-bukti yang jelas dari Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah, sehingga dapat dipertanggungjawabkan adanya satu ketetapan bahwa ideology emansipasi merupakan produk kekafiran berfikir.

Jika kita bemain logika, beradu konsep emansipasi, mak anda harus denga jujur mendudukan pokok permasalahannya secara mendasar. Yaitu :”Apakah manusia itu memiliki dirinya sendiri atau justru dimiliki oleh pihak lain?”jika dalam hal ini anda menjawab bahwa manusia adalah pemilik dirinya sendiri, berarti anda telah mengingkari Allah, mengingkari pertanggungjawaban akhirat, dan sekaligus mengangkat manusia sebagai Tuhan.

Jika pemikiran yang mendasari ideology emansipasi ini tida anda sadari konsekuensinya dalam hubungan tauhid dan keimanan manusia kepada Allah, maka sesungguhnya layaklah jika kita harus mengakui pola piker kita benar-benar kafir, benar-benar mengingkari Allah sebagai Maha Pengatur yang mutlak, tanpa diganggu gugat ketentuan-ketentuan-Nya.

Mungkin anda sekali Anda akan mengatakan bahwa para ulama ada yang berbeda pendapat mengenai emansipasi ini. Ada yang mengatakan boleh, ada yang mengatakan terlarang. Dalam hal ini kita perlu memperingatkan, adalah suatu kebodohan yang menggelikan sekali jika ada ulama yang mengatakan emansipasi itu boleh karena sejak awal islam sampai detik ini, ulama yang benar-benar mengikuti jejak para sahabat tidak satu pun berani mengatakan bahwa emansipasi dalam pengertian diatas dibolehkan menurut islam. Jika ada orang yang kedok ulama mengatakan bahwa dirinya tidak terikat oleh garis ketentuan yang dibawa sahabat Rasulullah, dank arena itu dia menyatakan bahwa sesuai dengan tuntutan zaman, emansipasi tidak terlarang didunia islam, maka maka ulama seperti ini jelas bukanlah seorang alim yang hendak menegakkan islam sebagai suatu ajaran Allah.

Dalil lain yang mungkin sekali diketengahkan orang secara gigih adalah pernyataan bahwa wanita modern adalah wanita yang multi fungsi. Terhadap pernyataan ini kita bertanya: “ Siapakah yang menetapkan pendapat semacam ini? Apa dasar argumentasi logisnya, sehingga logikanya tidak bertentangan kodrat yang telah ditetapkan oleh Allah pada diri wanita? Justru pertanyaan diatas sangat bertentangan dengan tuntutan kehidupan modern, karena dalam system manajemen modern justru berlaku norma kerja spesialis yang kualitatif. Artinya, seseorang bukan saja dituntut suatu keahlian khusus, tetapi juga efisiensi yang tinggi. Karena itu dalam suatu perusahaan tidak akan mungkin akan mungkin seseorang diberi jabatan ganda. Karena multi jabatan ditangan satu orang dalam satu perusahaan dengan system manajemen modern akan menjadi factor penghalang kemajuan perusahaan tersebut. Jadi, system manajemen secara ketat mendasarkan pola kerja spesialisasi yang berkualitas guna mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas seoptimal mungkin.

Maka jika Anda termasuk pembela emansipasi dengan alasan wanita modern atau zaman modern atau aneka modern lainnya, sesungguhnya berarti anda telah mengingkariprinsip dan pola pemikiran manajemen modern. Oleh sebab itu, kita berharap bahwa para propagandis emansipasi mau berlaku jujur mengenai dasar dan pola pikiran mereka dalam membela dan memperjuangkan ideology emansipasi.

Untuk memperjelas sikap kita terhadap ideologi emansipasi yang memang dari segala aspeknya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran ilmiahnya, maka kami ringkaskan sebagai berikut:

1. Allah telah menetapkan kodrat wanita dan pria berbeda.

2. Karena perbedaan kodrat itu dengan sendirinya fungsi dan tugas kedua jenis manusia itu juga berbeda.

3. Harkat manusia laki-laki maupun wanita memang sama disisi Allah, tetapi Allah sendiri membedakan tugas dan fungsi mereka. Karena itu hal ini jangan dikaburkan.

4. Pemikiran emansipasi wanita jelas mengingkari kodrat ketetapan Allah seperti tersebut diatas.

5. Pemiriran emansipasi sama sekali tidak dapat dibenarkan oleh logika modern yang menuntut adanya tingkat spesialisasi yang berkualitas tinggi.

Dengan demikian haruslah disadari betul bahwa ideology emansipasi hanyalah muncul karena dorongan pengikaran terhadap ketetapan-ketetapan Allah, ketentuan logika, sejarah, dan tradisi manusia yang beradab.

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Mufid Suryani
baik,tidak sombong,agak lumayan sedikit rada ganteng,lucu,ngegemesin,pintar,petakilan
Lihat profil lengkapku

WELCOME

TeRImA kAsIH aTaS kUnJuNgAnYa
Powered By Blogger
mufid suryani. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Pengikut