Total Tayangan Halaman

Kamis, 04 Maret 2010

BANJIR

BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Mengingat dari masalah yang sering dihadapi oleh kita yaitu “Banjir” yang sering melanda dinegara kita maka kita harus lebih serius lagi memperhatikan apa yang sering kita lakukan. Masalah kita yang sangat besar yaitu bagaimana kita lebih menyadari tentang memperhatikan lingkungan kita agar kita bisa menjaga lingkungan dengan baik dan nyaman. Tetapi sampai saat ini masih banyak sekali yang tidak menyadari bagaimana pentingnya linkungan hingga masih banyak sekali yang membuat lingkungan menjadi rusak dan menimbulkan banyak masalah di lingkungan tersebut seperti Banjir yang sering melanda dilingkungan yang tidak memperhatikan kebersian lingkungan hingga terjadi Banjir. Mengingat dinegara kita sering hujan maka kita harus lebih mewaspadainya agar lingkungan kita tidak terjadi Banjir. Kita harus lebih menyadari betapa pentingnya lingkungan, oleh karena itu kita harus belajar dari pengalaman kita dan mengevaluasi bagaimana masalah ini tidak lagi menimpa lingkungan kita. Dengan demikian kita bisa mengurangi masalah yang sering melanda dilingkungan kita. Mempunyai kesadaran yang tinggi untuk tidak merusak lingkungan kita itu kuci yang tepat untuk menjadikan lingkungan kita nyaman dan indah tanpa ada lagi banjir yang menimpa lingkungan kita.

2. IDENTIFIKASI MASALAH

Banjir merupakan masalah yang kerap terjadi di lingkungan kita. Masalah banjir sangat penting bagi kita karena banjir merupakan suatu bencana alam atau mungkin bencana yang kita buat karena kita lalai menjaga lingkungan. Pada dasarnya banjir hanya terjadi apabila kita merusak lingkungan kita dengan tidak memperhatikan kebersihan lingkungan dan membuat hutan menjadi gundul. Oleh karena itu saya membuat makalah ini agar para pembaca lebing mengerti betapa pentingnya masalah ini.

Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu: jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal, atau mengalihkan aliran air.

3. PEMBATASAN MASALAH

Makalah ini menjelaskan pengertian dari banjir dan penyebab utama banjir. Dari masalah yang ada pada lingkungan kita banjir merupakan masalah yang harus kita benahi terutama banjir pada lingkungan kita. Masalah yang ada dinegara kita terutama pada daerah jakarta yang sering sekali terjadi banjir. Banjir yang terjadi didaerah jakarta hampir setiap tahun melanda daerah tersebut. Maka dari itu saya membuat makalah ini agar para pembaca dapat memahami masalah yang ada dilingkungan kita terutama pada daerah jakarta.

4. TUJUAN

Pentingnya dari suatu kehidupan yaitu bagaimana kita saling bergotong royong untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, aman, dan nyaman. Oleh karena itu saya selaku penulis ingin menyampaikan kepada para pembaca masalah yang sering terjadi tersebut dan bagaimana menanggulangi masalah tersebut agar para pembaca bisa menerapkannya dan membuat apa yang selalu kita inginkan untuk menjadikan lingkungan kita bersih, aman, dan nyaman terutama bisa mengurangi masalah banjir tersebut

5. MANFAAT

Manfaat dari makalah ini untuk para pembaca agar lebih memperhatikan dari masalah-masalah yang sering terjadi dilingkungan kita. Membuat para pembaca lebih meningkatkan rasa sosialnya untuk menjaga lingkunga agar tidak terjadi banjir. Terdapat suatu kebanggaan pada diri kita apabila masalah yang sering ada dilingkungan kita dan kita bisa mengatasinya agar masalah itu tidak lagi menimpa lingkungan kita. Oleh karena itu patut kita sadari sangat penting bagi kita kebersamaan melindungi lingkungan kita agar lingkungan kita menjadi bersih, aman, nyaman dan indah.

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN BANJIR

Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia yang sering tadak memperhatikan bagaimana menjaga lingkungan.

Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.

Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir bandang.

Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir, terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat, bahwa daerah persawahan kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini.

Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Kelestarian alam harus dijaga untuk mencegah banjir bandang.

Penyebab utama banjir

Hujan muson dapat mengakibatkan banjir besar di negara-negara yang terletak di dekat khatulistiwa, karena panjangnya musim hujan di sana.

Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya melalui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur.

Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk kawah (seperti Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya gelombang besar yang disebut tsunami yang menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai.

Penyebab Lain banjir

Lingkungan yang rusak atau buruk bisa menyebabkan banjir misalnya :

a) Masyarakat yang tidak menjaga kebersihan lingkungan .

b) Tidak diperhatikannya saluran air atau gorong-gorong air untuk air mengalir.

c) Masyarakat yang belum mempunyai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.

d) Merusak hutan-hutan

e) Tidak adanya reboisasi yang menetap pada lingkungan.

Mengingat musim hujan telah tiba , patutlah kita waspada terhadap banjir yang melanda daerah kita terutama jakarta, banjir juga membawa pengaruh buruk pada air tanah . mengutip artikel yang ada dberbagai media.

Kandungan bakteri Eschercia coli (E Coli) yang mencemari air tanah di seluruh wilayah DKI Jakarta, rata-rata mencapai 41 persen. Kandungan bakteri yang cukup tinggi itu, membuat air tanah di Ibukota tidak memenuhi syarat untuk diminum

Menurut Kepala Humas Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Evi Salvino, tingginya kandungan E Coli yang mencemari air tanah, diperoleh dari pemeriksaan bakterologi terhadap sampel air tanah yang diambil dari seluruh wilayah DKI Jakarta.

Dari pemeriksaan bakterologi, wilayah yang paling tinggi tingkat pencemarannya adalah Jakarta Barat, di mana sekitar 93,3 persen sampel air tanah yang diuji tidak memenuhi syarat sebagai air minum.

Sementara wilayah lainnya, lanjut Evi, juga mengalami pencemaran yang cukup tinggi. Dari sample air tanah yang diuji di wilayah Jakarta Pusat, sekitar 43,5 persen tidak memenuhi syarat sebagai air minum. Selanjutnya, Jakarta Timur 26,2 persen dan Jakarta Selatan 25 persen.

“Secara keseluruhan, sekitar 41 persen air tanah di Jakarta tidak memenuhi syarat sebagai air minum. Ini masih di luar pengujian untuk air ledeng atau air PAM,” kata Evi.

E Coli adalah indikator dalam penentuan tercemarnya air oleh limbah domestik, seperti limbah rumah tangga, hotel, dan lain-lain. Bakteri E Coli biasanya ke luar menuju alam bebas bersama tinja.

Bakteri ini dijadikan indikator karena paling mudah diindentifikasi dengan pemeriksaan di laboratorium. Jika E Coli terdeteksi dalam air, berarti air tersebut tercemar tinja manusia dan sangat mungkin mengandung bibit penyakit berbahaya sehingga air yang tercemar E Coli perlu diwaspadai atau tidak layak diminum.

Bacteri E Coli dapat menimbulkan gangguan kesehatan jika masuk ke saluran pencernaan, baik melalui minuman maupun makanan. Gangguan kesehatan tersebut, bisa berupa tifus, kolera, hepatitis, diare, dan lain-lain.

Terkait dengan itu, WHO mensyaratkan kandungan E coli pada air bersih sebesar nol. Sedangkan Departemen Kesehatan menyatakan kandungan E coli pada air perpipaan maksimal 10 per 100 ml dan air nonperpipaan maksimal 50 per 100 ml. Namun berdasarkan pemeriksaan bakterologi, air nonperpipaan atau air tanah di DKI rata-rata tercemar bakteri E Coli sebesar 41 persen.

Menurut Evi, tingginya pencemaran air di DKI Jakarta oleh bakteri E Coli tidak terlepas dari bencana banjir yang sering melanda Ibukota setiap tahun. Pasalnya, air di daerah rawan banjir umumnya mudah tercemar bakteri, kuman, jamur, dan bakteri patogen yang diantaranya adalah E Coli.

Saat banjir, lanjutnya, septik tank dan pembuangan kotoran kemungkinan besar rusak hingga tinja yang ditampung merembes keluar dan mencemarkan atau mengotori air tanah. Akibatnya, masyarakat yang mengonsumsi air dari sumur yang sudah tercemar tinja, akan mengalami gangguan kesehatan.

Evi menjelaskan, tidak mudah mengenali air yang mengandung bakteri patogen, seperti air yang terkontaminasi partikel. Secara fisik, air yang terkontaminasi bakteri patogen tetap terlihat bersih dan jernih, padahal di dalamnya mengandung banyak bakteri merugikan.

Terkait dengan itu, Dinas Kesehatan DKI terus berupaya melakukan penyuluhan mengenai cara membersihkan dan mensterilkan air secara sederhana. Pembersihan air secara sederhana melalui dua tahap, yaitu pembersihan fisik dan bakteri.

Untuk pembersihan fisik, air didiamkan sehingga kotoran mengendap atau air diberi bahan pengendap (koagulan), seperti tawas. Pada tahapan ini, hampir 80 persen bakteri patogen yang ada di air akan mati. Proses ini dapat menjernihkan air hanya dalam waktu 5-15 menit.

Setelah melakukan pembersihan air secara fisik, langkah selanjutnya adalah membunuh sisa bakteri merugikan. Caranya adalah dengan mencampurkan aquatabs. Aquatabs merupakan alat pembunuh bakteri berbentuk tablet berisi kaporit (70 persen klor aktif) untuk mematikan bakteri patogen. Proses pembersihan untuk membunuh bakteri dilakukan selama 30 menit sebelum air dimasak untuk diminum.

BANJIR JAKARTA

Banjir Jakarta 2007 adalah bencana banjir yang menghantam Jakarta dan sekitarnya sejak 1 Februari 2007 malam hari. Selain sistem drainase yang buruk, banjir berawal dari hujan lebat yang berlangsung sejak sore hari tanggal 1 Februari hingga keesokan harinya tanggal 2 Februari, ditambah banyaknya volume air 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-Cianjur, dan air laut yang sedang pasang, mengakibatkan hampir 60% wilayah DKI Jakarta terendam banjir dengan kedalaman mencapai hingga 5 meter di beberapa titik lokasi banjir.

Banjir di Jakarta akan terus terjadi karena negara telah salah urus dalam mengelola sumber daya dan ruang (penataan kota). Sejak awal pembangunan di Jakarta telah menyimpang seperti misalnya mesterplan 1965-1985 yang menetapkan daerah timur Jakarta termasuk Kelapa Gading dan barat Jakarta termasuk wilayah Angke masuk dalam lahan hijau. Tetapi pada rencana induk 1985-2005 peruntukan lahan hijau tersebut tidak ada lagi.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada 7 Oktober 2009 lalu, telah genap dua tahun memimpin Jakarta. Pengalaman 30 tahun lebih berada di pemprov DKI Jakarta dan bergelar seorang ahli tata kota, seharusnya dapat mengelola dan menata pembangunan di Jakarta menjadi lebih baik dengan mempertimbangkan keseimbangan ekosistem kota. Namun kenyataannya ditangan seorang gubernur yang memiliki kompetensi dan pengalaman selama puluhan tahun ditempat yang sama, ternyata tidak bisa menjamin Jakarta menjadi lebih baik terutama persoalan bencana banjir yang selalu menghantui masyarakat setiap tahun. Oleh karena itu sebelum bencana banjir kembali terjadi di Ibu kota ini, WALHI Jakarta mendesak kepada Gubernur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta :

a. Stop peralihan lahan milik Negara menjadi milik pihak swasta, demi menjaga keutuhan ruang yang tersisa dan segera merevisi berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada keberlanjutan lingkungan hidup dan memicu tingkat bencana ekologi yang lebih tinggi di DKI Jakarta.

b. Lakukan reorientasi paradigma pembangunan yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi berbasis konversi lahan menjadi pertumbuhan ekonomi yang berkulitas berbasis pengarusutamaan nilai tambah ekologis dan berkeadilan.

c. Segera lakukan audit lingkungan yang melibatkan pemberian IMB yang terindikasi melanggar hukum. Audit lingkungan memiliki dasar keputusan lingkungan hidup nomor 30 tahun 2001 tentang pedoman pelaksanaan audit lingkungan hidup. Sebagai catatan tim audit pernah dibentuk oleh KNLH, DPU, Dephut dan Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2002 pasca banjir besar dengan tugas mengatur mekanisme pemberian izin pembangunan, tetapi keberadaan tim tersebut hingga kini tidak jelas.

d. Mengintegrasikan upaya penanggulangan bencana banjir secara keseluruhan, membuat strategi penanggulangan banjir jangka pendek, menengah, dan panjang, serta mempublikasikan kepada masyarakan keseluruhan terkait hasil evaluasi penanganan banjir ditahun-tahun sebelumnya.

e. Segera membuat dan mensosialisasikan sistem peringatan dini (early warning system), yang bisa diakses dan dikontrol oleh masyarakat luas, dan mengoptimalkan posko-posko penanganan banjir yang sampai kepada masyarakat. Memetakan seluruh kekuatan yang akan terlibat dalam kerja-kerja kemanusiaan dan sumberdaya termasuk logistik, memetakan lokasi bangunan-bangunan yang dapat dipakai untuk hunian sementara serta jalur-jalur evakuasi dan pendistribusian kebutuhan bagi korban.

f. Accountable dan transparan terkait pengalokasian dana penanggulangan banjir yang mencapai lebih dari 500 Miliar, sebab penggunaan anggaran kerap tidak diketahui peruntukk, untuk antisipasi, pada saat banjir ataukah untuk pemulihanan setelah banjir? (mengingat alokasi dana banjir 294 miliar tahun 2002, 1,6 trilyun pada 2006, dan 2,7 trilyun pada 2007 atau 30% dari APBD ). Selain itu juga segera mendistribusikan alokasi dana langsung ke masyarakat tingkat RT dan RW untuk memperbaiki system saluran air (drainase) disekitar lingkungan sendiri, terutama daerah yang terkena banjir dan berpotensi banjir maupun genangan, mengingat alokasi anggaran banjir 2010 sebesar 855 miliar.

TIPS MENGHADAPI BANJIR :

Mendekati musim hujan, yang mulai turun beberapa hari belakangan, kita khususnya warga Jakarta mulai dihantui rasa was-was akan datangnya banjir. Banjir yang seolah-olah sudah menjadi langganan saat hujan turun, memang benar-benar merepotkan.

Jakarta yang merupakan kota Internasional, seharusnya malu karena tiap tahun kebanjiran. Masih terbayang oleh kita banjir banding yang terjadi tahun 2002, dimana hamper seluruh jalan-jalan utama di Jakarta terendam air, bahkan Istana Negara ikut kebanjiran. Saat itu pemerintah DKI Jakarta mengatakan ini sudah menjadi siklus lima tahunan, akan tetapi setelah tahun 2002 banjir terus saja menghampiri Jakarta, siklus lima tahunan sekarang berubah menjadi siklus tahunan. Para ahli mengatakan kalau ini semua terjadi karena pemanasan global (global warming), entah itu benar atau tidak tetapi prilaku kita terhadap lingkungan sekitar kita juga mempengaruhi.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan, mendirikan bangunan didaerah resapan air. Lihat saja daerah bogor sekarang banyak sekali villa-villa illegal yang berdiri, padahal daerah puncak khususnya sudah ditetapkan pemerintah sebagai daerah resapan air dan penunjang Jakarta dalam mengurangi resiko banjir, ironisnya ternyata banyak villa-villa itu milik dari pejabat pemda DKI, bahkan mantan gubernur DKI yang lalu ikut-ikutan membangun villa di daerah resapan air di puncak bogor.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapi banjir:

1. Mengeruk sungai/kali dan saluran air yang ada di sekitar kita, sebaiknya jangan nungguin pemerintah yang melakukan, percuma kalau ditungguin kelamaan.

2. Membuat sumur resapan air di sekitar rumah kita

3. Membuat lubang-lubang biopori

4. Memperlebar dan merehabilitasi kali/sungai, untuk menambah kapasitas sungai dalam menampung debit air

5. Jangan membuang sampah di sungai atau saluran air

Dan kalau kita terhadang/terkena banjir, yang perlu diperhatikan adalah:

1. Jangan panic

2. Utamakan keselamatan diri kita dan keluarga, terutama anak-anak yang masih kecil dan balita.

3. Amankan surat-surat berharga dan file yang penting, seperti surat tanah, ijazah, kartu keluarga, dll.

4. Cabut dan pindahkan semua barang elektronik, turunkan sekring listrik agar tidak terjadi konsleting listrik dan kesetrum.

5. Kita bisa membuat tanggul penahan air sementara di depan pintu rumah kita dari semen, agar air yang masuk kedalam tidak terlalu banyak.

Kalau kita ada dijalan dan terhadang banjir, lebih baik tidak memaksakan diri untuk menerobos jika dirasakan berbahaya. Motor atau mobil kita bisa terendam air, kalau sampai turun mesinkan lumayan bikin repot. Lebih baik ambil rute lain.

Tips tersebut agar masyarakat mempelajari agar lebih waspada dan siap dalam menghadapi banjir. Dalam kehidupan ini yang harus diperhatikan yaitu kebersamaan dalam menyelesaikan masalah dengan bergotong royong menanggulanginya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah ini kita bisa tahu dan mengerti bagaimana masalah banjir yang sangat penting dan merupakan suatu evaluasi untuk kita agar lebih menghargai lingkungan. Masalah banjir yang melanda ibu kota merupakan masalah untuk masyarakat dan pemerintah agar lebih fokus untuk menanggulanginya agar tahun-tahun berikutnya tidak terjadi lagi banjir yang sering kali menghampiri ibu kota. Dengan demikian perlu kita tingkatkan rasa kebersamaan untuk menjaga lingkungan kita agra selalu bersih, aman, nyaman dan indah. Kita harus yakin bahwa masalah apapun yang melanda kita maupun lingkungan kita pasti bisa diselesaikan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA,

http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir

http://megapolitan.kompas.com/read/2009/11/19/07132248/Puncak.Banjir.Jakarta.Bulan.Januari.2010

http://kamissore.blogspot.com/2008/11/tips-menghadapi-banjir.html

http://www.walhi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=400%3Atanggap-darurat-siaga-bencana-banjir&catid=146%3Asiaran-pers&Itemid=123&lang=in

Roy. Rojas, banjir pekerjaan, Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Mufid Suryani
baik,tidak sombong,agak lumayan sedikit rada ganteng,lucu,ngegemesin,pintar,petakilan
Lihat profil lengkapku

WELCOME

TeRImA kAsIH aTaS kUnJuNgAnYa
Powered By Blogger
mufid suryani. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Pengikut