Total Tayangan Halaman

Sabtu, 22 Mei 2010

UTANG OBLIGASI

UTANG OBLIGASI

Obligasi adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bungannya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.

TUJUAN PENANAMAN JANGKA PANJANG

Penanaman dalam bentuk Obligasi betujuan :

  1. Memperoleh pendapatan bunga tang tetap setiap periode tertentu, yang dihitung sekian persen dari nilai nominal Obligasi.

  2. Untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan dengan cara menjual surat obligasi itu.

PENCATATAN PENGELUARAN OBLIGASI

Obligasi yang dikeluarkan dicatat dalam rekeningnnya sebesar nilai nominal. Dalam hal harga jual obligasi tidak sama dengan nominal, selisihnya dicatat tersendiri yaitu bila dijual diatas nominal selisihnya dicatat dalam rekening agio obligasi, jika harga jualnya dibawah harga jual nominal, selisihnya dicatat dalam rekening disagio obligasi.

Biaya penjualan obligasi diperhitungkan sebagai pengurang harga jual dan tidak dicatat dalam rekening tersendiri. Apabila obligasi itu dikeluarkan untuk menukar aktiva tetap, pencatatannya dilakukan dengan jumlah sebesar harga jual obligasi.

Pengeluaran obligasi dapat dicatat dengan dua cara yaitu:

  1. Yang dicatat hanya obligasi yang terjual atau

  2. Obligasi yang terjual dan yang belum terjual dicatat.

Sebagai penjelasan penggunaan kedua metode diatas, berikut ini diberikan contoh

sebagai berikut:

Pada tanggal 1 januari 1992 PT Manophos merencanakan pengeluaran obligasi sebesar Rp. 1.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun. Obligasi akan dijual pada waktu yang berbeda- beda tergantung pada kebutuhan uang. Misalnya transaksi penjualan yang terjadi seperti dibawah, jumlah yang dibuat sebagai berikut:

  1. Yang dicatat hanya obligasi yang terjual

TRANSAKSI

JURNAL

1 januari 1992 merencanakan pengeluaran obligasi 10 % Rp. 1.000.000,00

Tidak Ada Jurnal

1 April 1992 obligasi nominal Rp. 700.000,00

dijual dengan kurs 105

Kas Rp. 735.000

Utang obligasi Rp. 700.000

Agio Obligasi Rp. 35.000

18 juli 1992 obligasi nominal Rp. 100.000,00 dijual dengan kurs 99 %

Kas Rp. 99.000

Disagio obligasi Rp. 1.000

Utang obligasi Rp. 100.000


  1. Obligasi yang terjual ataupun belum terjual dicatat

TRANSAKSI

JURNAL

1 januari 1992 merencanakan pengeluaran obligasi 10 % Rp. 1.000.000,00

Obligsai yg blm trjual Rp. 1.000.000

Otoritas Utang obligasi Rp. 1.000.000

1 April 1992 obligasi nominal Rp. 700.000,00

dijual dengan kurs 105

Kas Rp. 735.000

Obligasi yg blm terjual Rp. 700.000

Agio Obligasi Rp. 35.000

18 juli 1992 obligasi nominal Rp. 100.000,00 dijual dengan kurs 99 %

Kas Rp. 99.000

Disagio obligasi Rp. 1.000

Obligasi yg blm trjual Rp. 100.000

Jika pencatatan obligasi dilakukan dengan cara kedua yaitu jumlah yang diotorisasi dicatat dalam buku, jumlah obligasi yang beredar dapat diketahui dalam rekening otorisasi utang obligasi dikurang saldo rekening obligasi yang belum terjual.

Kadang- kadang penjualan obligasi dilakukan dengan cara pesanan lebih dahulu. Dalam cara ini pembeli membayar uang muka dan akan melunasi pada tanggal tertentu. Dalam penjualan obligasi melalui pesanan, surat obligasi baru diserahkan pada pembeli bila harga obligasi sudah dilunasi. Jumlah yang belum dilunasi oleh perusahaan dicatat sebagai piutang dan jumlah obligasi yang dipesan dikreditkan kerekening obligasi dipesan. Pencatatn agio atau disagio obligasi dilakukan pada waktu pesanan diterima. Jurnal yang dibuat bila terjadi pesanan obligasi dapat dilihat dari contoh berikut;

  1. Hanya obligasi yang terjual dicatat

TRANSAKSI

JURNAL

1 januari 1992, merencanakan pengeluaran Obligasi 10 % Rp. 1.000.000 (nominal Rp. 1.000)

Tidak ada jurnal

1 mei 1992, diterima pesanan 200 lembar obligasi dengan kurs 101. Pembayaran pertama sebesar 40 %.

Kas Rp. 80.800

Piutang pesanan obligasi Rp. 121.200

Utang obligasi dipesan Rp. 200.000

Agio obligasi Rp. 2.000

1 juli 1992, diterima uang sisa pesanan 60 % dari obligasi sebanyak 75 lembar.

= 60 % x 75 x Rp 1.010=Rp. 40.450

Kas Rp. 40.450

Piutang pesanan obligasi Rp. 40450

1 juli 1992, 75 lembar obligasi diserahkan kepada pemesan

Utang obligasi dipesan Rp. 75.000

Utang obligasi Rp. 75.000

  1. Obligasi yang terjual ataupun yang belum terjual dicatat

TRANSAKSI

JURNAL

1 januari 1992, merencanakan pengeluaran Obligasi 10 % Rp. 1.000.000 (nominal Rp. 1.000)

Obligasi yg blm terjual Rp. 1.000.000

Otorisasi utang obligasi Rp. 1.000.000

1 mei 1992, diterima pesanan 200 lembar obligasi dengan kurs 101. Pembayaran pertama sebesar 40 %.

Kas Rp. 80.800

Piutang pesanan obligasi Rp. 121.200

Utang obligasi dipesan Rp. 200.000

Agio obligasi Rp. 2.000

1 juli 1992, diterima uang sisa pesanan 60 % dari obligasi sebanyak 75 lembar.

= 60 % x 75 x Rp 1.010=Rp. 40.450

Kas Rp. 40.450

Piutang pesanan obligasi Rp. 40450

1 juli 1992, 75 lembar obligasi diserahkan kepada pemesan

Utang obligasi dipesan Rp. 75.000

Obligasi yg blm terjual Rp. 75.000

Apablia pada tanggal penyusunan neraca masih ada pesanan obligasi yang belum dilunasi maka saldo rekening utang obligasi dipesan dilaporkan didalam neraca menambah utang obligasi, sedang rekening piutang pesanan obligasi dilaporkan dalam kelompok aktiva lancer jika akan dilunasi dalam waktu satu tahun. Apabila pelunasannya lebih dari satu tahun dilaporkan dalam kelompok aktiva lain.

PENCATATAN UTANG OBLIGASI

Apabila obligasi dijual tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga, pembeli obligasi disamping membayar harga obligasi juga harus membayar bunga berjalan sejak tanggal bunga terakhir sampai tanggal penjualan obligasi tersebut. Bunga berjalan yang dibayar oleh pembeli dicatat perusahaan dengan mengkredit rekening biaya bunga atau rekening utang bunga obligasi. Apabila bunga berjalan dikreditkan kerekening utang bunga obligasi maka pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit utang bunga obligasi sebesar bunga berjalan dan sisanya didebitkan kerekening biaya bunga.

Amortisasi agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal pembayaran bunga atau setiap akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian yang lain. Berikut ini adalah contoh pencatatan utang obligasi.

Misalnya PT Risa Fadila pada tanggal 31 Desember 1991 memutuskan untuk mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Mei 1992 sebesar Rp. 1.000.000 bunga 10 % pertahun dan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 1997. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Seluruh obligasi dapat dijual pada tanggal 1 juli 1992 dengan harga Rp. 1.029.000 (yaitu harga jual Rp. 1.030.000 dikurangi biaya penjualan Rp. 1.000.000) ditambah bunga berjalan untuk jangka waktu 1 Mei 1992 sampai dengan 1 Juli 1992. Tahun buku PT Risa Fadila adalah tahun kalender, amortisasi agio dicatat setiap akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai berikut :

1992 = 6 bulan (1 Juli sampai dengan 31 Desember)

1993 = 12 bulan

1994 = 12 bulan

1995 = 12 bulan

1996 = 12 bulan

1997 = 4 bulan

Jumlah = 58 bulan

Dalam perhitungan umur obligasi, yang diperhitungkan adalah lamanya obligasi itu beredar, yaitu sejak tanggal dijual sampai saat jatuh tempo. Agio obligasi sebesar Rp. 29.000 (Rp. 1.029.000 dikurangi Rp. 1.000.000) akan diamortisasikan selama umur obligasi yaitu 58 bulan, sehingga amortisasi agio setiap bulannya sebesar Rp. 29.000 : 58 = Rp. 500. Transaksi penjualan, pembayaran bunga dan amortisasi agio selama umur obligasi dicatat dalam buku-buku PT Risa Fadila sebagai berikut :

Transaksi

Jurnal

1 juli 1992

Penjualan obligasi

Harga jual : Rp. 1.030.000

Biaya penjualan Rp. 1.000

Rp.1.029.000

Bunga berjalan (1 mei – 1 juli)=

2/12 x 10 % x Rp. 1.000.000 Rp. 16.666,67

Uang yang diterima Rp. 1.045.666,67


Kas Rp. 1.045.666,67

Utang obligasi Rp1.000.000

Agio obligasi Rp. 29.000

Biaya bunga obligasi Rp. 16.666,67

Pada tanggal 1 November 1992 PT Risa Fadila akan membayar bunga obligasi untuk setengah tahun dicatat sebagai berikut :

1 November 1992

Pembayaran bunga obligasi

6/12 x 10 % x Rp. 1.000.000


Biaya bunga obligasi Rp. 50.000

Kas Rp. 50.000

Pada tanggal 31 Desember dibuat jurnal untuk menyesuaikan (adjustment) buku-buku. Jurnal penyesuaian yang berhubungan dengan utng obligasi ada 2 yaitu untuk :

  1. Mencatat bunga berjalan

  2. Mencatat amortisasi agio

Bunga berjalan dan amortisasi agio untuk tahun 1992 dicatat sebagai berikut :

Bunga berjalan (1 November -31 Desember)

= 2/12 x 10 % x Rp.1.000.000

= Rp. 16.666,67


Biaya bunga obligasi Rp. 16.666,67

Utang bunga obligasi Rp. 16.666,67

Amortisasi agio (1 Juli – 31 Desember)

6 bulan x Rp. 500 = Rp. 3.000


Agio obligasi Rp. 3.000

Biaya bunga obligasi Rp. 3.000

Pada tanggal 1 januari 1993 dibuat jurnal pembalikan (reversing entry) untuk utang obligasi, agar nanti pembayaran bunga pada tanggal 1 Mei 1993 dapat dicatat dengan cara biasa. Jurnal pembalik itu sebagai berikut:

1 januari 1993

Jurnal pembalikan

Utang bunga obligasi Rp. 16.666,67

Biaya bunga obligasi Rp. 16.666,67

Pembayaran bunga obligasi dalam tahun 1993 dicatat sebagai berikut :

1 Mei 1993

Bunga = 6/12 x 10 % x Rp. 1.000.000

= Rp. 50.000


Biaya bunga obligasi Rp. 50.000

Kas Rp.50.000

1 November 1993

Bunga = 6/12 x 10 % x Rp. 1.000.000

= Rp. 50.000


Biaya bunga obligasi Rp. 50.000

Kas Rp.50.000

Pada tanggal 31 Desember 1993 dibuat jurnal penyesuaian untuk :

Mencatat bunga berjalan

= 2/12 x 10 % x Rp. 1.000.000

= Rp. 16.666,67


Biaya bunga obligasi Rp. 16.666,67

Utang bunga obligasi Rp. 16.666,67

Mencatat amortisasi agio

= 12 x Rp. 500 = Rp. 6.000

Agio obligasi Rp. 6.000

Biaya bunga obligasi Rp. 6.000

Untuk tahun – tahun berikutnya (sampai dengan tahun 1997) dibuat jurnal yang sama seperti dalam tahun 1993. Pada tanggal 1 Mei 1997 yaitu pada saat obligasi jatuh tempo dibuat jurnal sebagai berikut :

Mencatat bunga obligasi dan pelunasan obligasi bunga= 6/12 x 10 % x Rp. 1.000.000

= Rp. 50.000

Obligasi Rp.1.000.000

Rp.1.050.000


Utang obligasi Rp. 1.000.000

Biaya bunga obligasi Rp. 50.000

Kas Rp. 1.050.000

Mencatat amortisasi agio 4 bulan

= 4 x Rp. 500 = Rp 2.000

Agio obligasi Rp. 2.000

Biaya bunga obligasi Rp. 2.000

PELUNASAN OBLIGASI SEBELUM JATUH TEMPO

Obligasi bisa ditarik untuk dibayar kembali sebelum saat jatuh temponya. Selisih antara jumlah pelunasan dengan jumlah nilai buku obligasi dicatat sebagai laba atau rugi karena penarikan obligasi. Nilai buku obligasi adalah nilai nominal ditambah dengan agio yang belum diamortisasi atau dikurangi dengan disagio yang belum diamortisasi. Apabila terdapat biaya penjualan obligasi, maka biaya penjualan yang belum diamortisasi juga diikurangkan pada nilai nominal obligasi. Laba atau rugi yang timbul dari pelunasan obligasi, dimasukan dalam elemen – elemen luar biasa (extra ordinary).

Obligasi yang ditarik dari peredaran dapat dipisahkan menjadi 2 yaitu:

  1. Obligasi yang ditarik dan tidak akan dijual kembali.

Dalam obligasi seperti ini, rekening utang obligasi didebit sebesar jumlah nominal obligasi yang ditarik.

  1. Obligasi yang ditarik nantinya akan dijual kembali.

Dalam keadaan seperti ini, pada waktu penarikan obligasi yang didebit adalah rekening treasury bonds. Rekening treasury bonds ini bukannya rekening aktiva, tetapi merupakan pengurang. Treasury bonds ini didebit dengan jumlah nilai nominal, jika obligasi dijual lagi, maka rekening ini juga dikredit dengan jumlah nilai nominal. Selisih antara nilai nominal dengan jumlah uang yang diterima dalam penjualan treasury bonds dicatat sebagai agio atau disagio.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dibawah ini diberikan contoh penarikan obligasi sebelum saat jatuh tempo.

Obligasi PT Risa Fadila dalam contoh dimuka, pada tanggal 1 juli 1994 ditarik sebesar Rp. 200.000 dengan kurs 102. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penarikan obligasi pada tahun 1994 sebagi berikut :

Transaksi

Jurnal

1 juli 1994

Amortisasi agio 6 bulan

= 6 x Rp. 500 x Rp. 200.000 = Rp. 600

Rp. 1.000.000


Agio obligasi Rp. 600

Biaya bunga obligasi Rp. 600

Pembayaran bungga berjalan 1 Mei sampai dengan 1 Juli = 2/12 x 10 % x Rp. 200.000

= Rp. 3.333,33


Biaya bunga obligasi Rp. 3.333,33

Kas Rp. 3.333,33

Perhitungan laba rugi :

Nominal obligasi Rp.200.000

Agio Rp.5.800

Amortisasi agio

1992:

6 x 500x Rp.200.000 = Rp. 600

Rp.1.000.000

1993:

12 x 500x Rp.200.000 = Rp.1.200

Rp. 1.000.000

1994:

6 x 500x Rp.200.000 = Rp. 600

Rp.1.000.000 Rp. 2.400

Rp. 3.400

Nilai buku obligasi Rp. 203.400

Jumlah pelunasan Rp. 204.000

Rugi penarikan obligasi Rp. 600




Utang obligasi Rp.200.000

Rugi obligasi Rp. 600

Agio obligasi Rp. 3.400

Kas Rp.204.000






2 komentar:

Anita Nita mengatakan...

makasih infonya

Unknown mengatakan...

kak maaf untuk yg paling terakhir Agio = 5.800 drimna nilainya? terimkasih

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Mufid Suryani
baik,tidak sombong,agak lumayan sedikit rada ganteng,lucu,ngegemesin,pintar,petakilan
Lihat profil lengkapku

WELCOME

TeRImA kAsIH aTaS kUnJuNgAnYa
Powered By Blogger
mufid suryani. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Pengikut